Akhir-akhir ini kita semua digegerkan dengan berita mengenai serangga tomcat yang katanya membahayakan ini, Setelah saya googling saya menemukan artikel ini, silhkan disimak buat nambah pengetahuan sob. Binatang sebesar lidi yang berukuran 1 cm ini tomcat atau kumbang Rove yang lebih dikenal juga dengan ama daerah semut semai, Semut kayap dan Charlie. Kumbang ini berukuran kurang dari 1 cm. Badanya berwarna kuning gelap bagian atas, bawah abnomen dan kepala berwarna gelap. Bagian tengah abdomen yang berwarna hijau tua mempunyai sepasang sayap keras. Biasanya kumbang ini kelihatan merangkak saat jalan di kawasan sekeliling dengan menyembunyikan sayapnya dan dalam sekali pandang ia lebih menyerupahi semut.
Apabila diganggu kumbang ini akan menaikkan bagian abdomen supaya kelihatan seperti kala jengking untuk menakuti musuh. Yang menyebabakan reaksi kulit.
Warga Tasikmalaya tepatnya di daerah Parungpoten Desa Cibugur Kab. Tasikmalaya digegerkan dengan penemuan 2 ekor tomcat berada di pa depan halaman rumah Bapak Firman (27). "Tadi saya menemukan 2 ekor tomket tadi pagi di depan rumah saya dan segera saya bakar." ujar Firman.
Kehawatiran ini akan terus meningkat serupa dengan populasi binatang tomket yang semakin banyak. "Dulu saya pernah terkena tomket dan badan saya langsung memerang panas, ketika itu saya sedang lewat di galengan sawah." ujarnya.
Kumbang ini tidak menyengat atau menggigit. Cairan Hemolimf yang terdapat di dalam badan (kecuali sayap) kumbang ini mengandung racun sentuhan hewan yang paling berbisa di dunia. Toksin ini dikenali sebagai "aederin" (C24 H43 O9 N) dinamakan dalam tahun 1953. Caitan ini disinyalir 12x lebih mematikan dari ular kobra!!!!!!!
Tapi Tenang saja ada Cara Untuk Membasmi Serangga Tomcat, seperti ini caranya :
Komposisi bahan yang diperlukan untuk membasmi serangga tomcat ini adalah :
- Campuran 1 kg daun mimba
- 1 kg lengkuas dan
- 1 kg serai.
Bahan-bahan tersebut digiling dan dimasukkan ke dalam 5 liter air, lalu biarkan selama 2 hari. Cairan itu bisa digunakan untuk menyemprot tomcat. "Pestisida ini berasal dari bahan organik dan tidak merusak habitat lain" katanya.
Hingga hari ini kata Samsul pihaknya sudah menurunkan tim untuk melakukan penyemprotan di 17 lokasi. Timnya akan terus melakukan penyemprotan ke lokasi lain berdasarkan laporan masyarakat.
Sejak 4 hari lalu, warga di beberapa kawasan Surabaya dicemaskan oleh serangan tomcat, serangga yang mengeluarkan cairan beracun yang dapat merusak kulit.